Minggu, 24 September 2017

Tugas Geografi Observasi Hutan Mangrove di Cantigi



Makalah Observasi Hutan Mangrove di Cantigi


Di susun oleh: 1.Fatmah
                        2.Nelly Fawzia Rahmayani
                        3.Nurjanah
                        4.Silviyan
                        5.Yeyen Sulisyeni
Kelas : XI IPS2

SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG
Jl. By. Pass Kertasemaya Km. 37 Kec. Sukagumiwang Kab. Indramayu




Kata pengantar
Puji syukur kehadirat kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kita dapat menyelesaikan makalah nerjudul “Observasi Hutan Mangrove Centigi” makalah ini dibut guna memenuhi tugas mata pelajaran geografi.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Guru, sekaligus pembimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini yaitu bapak Ciptoroso S.Pd. Sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca semua dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Daftar Isi
Kata pengantar..................................................................................................................
Daftar isi............................................................................................................................
BAB I................................................................................................................................
Pendahuluan......................................................................................................................
a.       Latar belakang...................................................................................................................
b.      Rumusan masalah...............................................................................................................
c.       Tujuan...............................................................................................................................     
BAB II..............................................................................................................................
Isi.......................................................................................................................................     
a.       Landasan teori...................................................................................................................
b.      Pembahasan......................................................................................................................
BAB III.............................................................................................................................
Penutup.............................................................................................................................
a.       Kesimpulan.......................................................................................................................
b.      Saran................................................................................................................................
Daftar pustaka...................................................................................................................
Lampiran


BAB I
 
PENDAHULUAN
Latar belakang
            Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir tropis atau sub tropis yang sangat dinamis serta mempunyai produktivitas, nilai ekonomis dan ekologis yang tinggi. Hutan mangrove mempunyai fungsi fisik dan fungsi ekologi yang penting bagi kelestarian ekosistem di daerah pesisir.
            Secara fisik hutan mangrove berfungsi sebagai pelindung pantai dari pengaruh gelombang laut. Secara ekologi, hutan mangrove menyediakan habitat bagi berbagai macam spesies karena fungsinya sebagai daerah asuhan (nursery ground), daerah pemijahan (spawing ground), serta tempat untuk mencari makan (feeding ground) bagi biota perairan yang terdapat di dalamnya.
            Hutan mangrove di kawasan centigi ini sangat bermanfaat bagi pelindung danau cemara untuk mencegah dari erosi dan banjir bagi penduduk ang ada di sekitaran danau. Dna masih banyak lagi potensi yang terdapat di hutan mangrove centigi ini.

Rumusan masalah
            Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah dalam sebagai berikut :
1.      Apa saja flora dan fauna di Centigi?
2.      Apakah pelestarian di kawasan mangrove Centigi masih asri?
3.      Bagaimana kegiatan penduduk di Centigi?
4.      Berapa bulan petani untuk memanen rumput laut?
5.      Apakah kelestarian lingkungan di Centigi masih terjaga?

Tujuan
            Tujuan pembuatan makalah ini berguna untuk.
1.      Untuk mengetahui apa saja flora dan fauna di Centigi
2.      Untuk mengetahui kawasan mangrove, kegiatan penduduk, pelestarian lingkungan di kawasan Centigi
3.      Untuk menambah wawasan kami tentang keanekaragaman apa saja di kawasan Centigi
4.      Untuk mengidentifikasi bagaimana kelestarian di kawasan mangrove Centigi dn fungsi apa saja dari hutan mengrove di Centigi itu


BAB II
ISI
LANDASAN TEORI
Hutan mangrove adalah hutan yang berada di tepi pantai yang di pengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga lantai hutannya selalu tergenang air.
Menurut Soerianegara bahwa “hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di daerah pantai biasanya terdapat di daerah teluk dan di muara sungai yang di ciri kan pada :
ü  iklim tidak terpengaruh.
ü  di pengaruhi pasang surut.
ü  tanah tergenang air laut
hutan mangrove di bedakan dengan hutan pantai dan hutan rawa. Hutan pantai yaitu hutan yang tumbuh di sepanjang pantai, tanahnya kering, tidak pernah mengalami genangan air laut ataupun air tawar. Ekosistem hutan pantai dapat terdapat di sepanjang pantai yang curam di atas garis pasang air laut. Kawasan ekosistem hutan pantai ini tanahnya berpasir dan mungkin berbatu-batu. Sedangkan hutan rawa adalah hutan yang tumbuh dalam kawasan yang selalu tergenang air tawar. Oleh karena itu, hutan rawa terdapat di daerah yang landai, biasanya terletak di belakang hutan payau. Hutan mangrove yang tumbuh di atas rawa-rawa atau berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat dimana terjadi pelumpulan dan akumulasi bahan organik, baik di teluk-teluk yang terlindung ombak, maupun di sekitar muara sungai dimana air melambat dan mengendapkan lumpur yang di bawanya dari hulu.
Hutan mangrove juga terkenal dengan istilah Tidal Forest, Coastal Woodland, Vloedbosschen atau juga hutan payau. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebernarnya, hutan tersebut lebih tepat di namakan hutan mangrove. Istilah mangrove di gunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindari kemungkinan salah pengertian hutan.
Ekosistem hutan bakau bersifat khas, baik karena adanya pelumpuran yang mengakibatkan kurangnya aerasi tanah, salinitas tanahnya yang tinggi, serta mengalami daur penggenangan oleh pasang surut air laut. Hanya sedikit tumbuhan yang bertahan hidup di tempat semacam ini, dan jenis-jenis  kebanyakan bersifat khas hutan bakau karena telah melewati proses adaptasi dan evolusi, di perkirakan terdapat 89 species mangrove yang tumbuh di dunia dan hanya sekitar 11 species yang hidup di daerah Caribbia. Di Indonesia terdapat sekitar 38 species yang tersebar hidup di daerah sumatra, jawa, bali, kalimantan, sulawesi, maluku, nusa tenggara dan papua.
Selain itu hutan mangrove mempunyai 3 (tiga) fungsi utama bgi kelestarian sumber daya alam, yaitu :
1.      Fungsi fisik, hutan mangrove secara fisik menjaga dan menstabilkan garis pantai serta tepian sungai, pelindung terhadap hempasan gelombang dn arus, serta melindungi pantai dari erosi dan abrasi laut.
2.      Fungsi biologis, sebgai tempat tinggal, mencari makan untuk berbagai organisme yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang.
3.      Fungsi ekonomi, yakni kawasan hutn mangrove berpotensi sebagi tempat rekeasi, lahan pertambakan dan penghasilan devisa dengan produk bahan baku industri.


PEMBAHASAN
            Hutan mangrove Centigi terletak di desa Cangkring dan Lamaran tarung kecamatan Centigi. Hutan mangrove di Centigi masih asri dan jumlahnya pun cukup banyak, bisa dilihat dari kegiatan flora dan fauna di kawasan itu, dan berbagai spesies lain seperti :
FLORA
1.      Pohon Nipah
Pohon nipah adalah pohon yang batang nipah menjalar di tanah,membentuk rimpang yang terendam oleh lumpur.

              
                                    Gambar.1. Pohon Nipah

2.      Mangrove
Mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang di pengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga daunya selalu tergenang air.

 
                       Gambar.2.Mangrove
3.      Rumput Laut
Jenis rumput laut di centigi adalah jenis Gracilaria yaitu jenis rumput laut yang dapat di budidayakan di muara sungai,tambak meskipun habitat awalnya berasal dari laut, hal ini di karenakan tingkat toleransi hidup yang ini sampai pada batas salinitas 15 per mill bahkan 10 mill.

       
                            Gambar.3. Rumput Laut

4.      Eceng Gondok
5.      Pohon Nangka
6.      Kayu api api
7.      Pohon Kelapa
Selain Flora di kawasan cantigi juga terdapat Fauna antara lain:
FAUNA
1.      Ikan
2.      Udang
3.      Burung
4.      Bintang Laut
Bintang lauthewan yang hidup di air asin,bentuknya seperti bintang

             Description: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRYRvL49FMm16T-F1dVKO3JFOqmUe7oC-gH2m4qFTSm9X7pVO-i3g
                                 Gambar.4. Bintang Laut
5.      Biawak
Biawak sebangsa reptil yang masuk ke dalam golongan kadal besar suku biawak biawak biawakan (Veranidae)
    Description: http://manfaat.co.id/wp-content/uploads/2014/10/daging-biawak.jpg
Gambar.5. Biawak

6.      Kerang hijau
Kerang hijau atau yang dikenal dengan green mussels adalah binatang lunak yang tergolong jenis molusca yang hidup di laut dan muara.

                     Description: https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTL1vSYeiTrIFemHoM3fantSDoP6T3vZlSMa_gn-FZeimuge38mpA
                                          Gambar.6.Kerang hijau

7.      Otong otongan
8.      Siput   
9.      Dan jenis species kerang kerang lainnya

Selain dari flora dan fauna di atas kita juga bisa lihat dari segi antroposfer di kawasan Centigi. Antara lain sebagai berikut :
a)      Profesi penduduk kawasan Centigi
Penduduk di kawasan Centigi sebagian besar berprofesi sebagai nelayan, ini bisa di lihat dari rumah rumah warga yng berada di pinggir sungai cemara yang tip harinya selalu banyak lalu lalang, perahu-perahu nelayan untuk mencari ikan, selain berprofesi sebagai nelayan penduduk Centigi ini berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut, hasil rumput laut ini bisa meningkatkan tarif hidup warga di kawasan Centigi ini untuk lebih baik lagi.
Sumber daya yang melimpah, flora dan fauna yang masih asri, seharusnya ini menjadi tolak ukur kehidupan warga di kawasan Centigi ini menjadi baik. Tapi sayang ini berbanding terbalik dengan kehidupan ekonomi warga centigi, penduduk di kawasan centigi masih di bilang ekonomi ke bawah, ini bisa dilihat dari keadaan rumah-rumah warga yang masih sederhana bahkan sudah tidak layak di huni manusia.

 Description: http://cdn-2.tstatic.net/surabaya/foto/bank/images/1506rumah-simbah.jpg
Gambar.7. Rumah yang rusak

Ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, untuk mengatsi masalah tersebut, agra sumber daya yang melimpah tersebut bisa dimanfaatkan dengan bik dan dapat mensejahterakan penduduk di kawasan Centigi.
b)      Kegiatan penduduk di kawasan Centigi
Kegiatan penduduk di kwasan Centigi tidak jauh dari profesi mereka sebagai nelayan, yaitu :
ü  Berlayar
ü  Menangkap ikan
ü  Menimbang ikan
ü  Mebersihkn kapal
ü  Membersihkan jaring ikan
ü  Dan lain lain
Selain flora, fauna dan antroposfer, sumber dya di Centigi juga cukup asri, yaitu yang di bahas antroposfer tadi slah satunya adalah rumput laut.
Ø  RUMPUT LAUT
Rumput laut di Centigi adalah jensi Gracilria yitu jenis rumput laut yang dapat di budidayakan di muara sungai, tambak-tambak. Meskipun habitat awalnya berasal dari laut. Hal ini dikararenakan tingkat toleransihidup jenis rumput laut ini sampai pada batas salinits 15 per mil bahkan 10 per mil.
Masyarakat Centigi mengandalkan rumput laut sebagai penghasilan tambahan. Selain itu kadar air di Centigi sangat mendukung pertumbuhan rumput laut ini, sehingga mereka memperoleh untung yang sangat besar. .
Kegiatan ini merupakan harapan baru bagi masyarakat di desa cemara karena akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena dengan menanam rumput laut hasil yang dicapai cukup besar dan cukup menjanjikan karena selain harga yang relatif stabil serta peluang ekspor yang sangat terbuka.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Hutan mangrove adalah salah satu hutan yang berada di tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang air, sehingga lantai hutannya selalu tergenang air.
Selain itu hutan mangrove mempunyai 3 (tiga) fungsi utama bgi kelestarian sumber daya alam, yaitu :
1.      Fungsi fisik, hutan mangrove secara fisik menjaga dan menstabilkan garis pantai serta tepian sungai, pelindung terhadap hempasan gelombang dn arus, serta melindungi pantai dari erosi dan abrasi laut.
2.      Fungsi biologis, sebgai tempat tinggal, mencari makan untuk berbagai organisme yang bernilai ekonomis khususnya ikan dan udang.
3.      Fungsi ekonomi, yakni kawasan hutn mangrove berpotensi sebagi tempat rekeasi, lahan pertambakan dan penghasilan devisa dengan produk bahan baku industri.
Hutan mangrove di Centigi masih asri dn jumlahnya cukup banyak, bisa di lihat dari flora, fauna, sumber daya khususnya rumput laut. Flor dengan keanekaragaman pohon-pohonnya (pohon nipa, tembakau, rumput laut, kelapa, kenari, nangka dan kayu api-api) dan fauna dengan jenis biota laut (bintang laut, siput, ikan, kepiting, udang dan dan jenis biota laut lainnya)
Penduduk kawasan Centigi pun sebagian besar berhubungan dengan sumber daya alam yang berprofesi sebagai nelayan, yang sangat di manfaatkan untuk kehidupan mereka untuk lebih baik lagi.

SARAN
Sebagai warga negara yang baik, sebaiknya kita menjaga hutan mangrove di Indonesia yang sangat banyak dan kurang terawat. Apalagi kita sebagai pelajar seharusnya kita bisa menjaga dan melindunginya. Selain it saran yang lainnya adalah :
1.      Agar masyarakat lebih memperhatikan akan keberadaan hutan mangrove dan tidak merusaknya.
2.      Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan kelestarian hutan mangrove agar lebih terawat dan terjaga kelestariannya.
3.      Melakukan usaha rehabilitasi baik untuk mencegah kerusakan hutan maupun memulihkan kondisi hutan mangrove yang rusak.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami akan lebih fokus dan teliti dalam menjelaskan tentang maklah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
Untuk itu kami meminta kritik dan saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari pembahasan makalah yang telah di jelaskan.

DAFTAR PUSTAKA
ü  Fatmah. 2016. Observasi Hutan Mangrove di Centigi. Sukagumiwang : Pustaka Pelajar.
ü  Rahmayani, Nelly Fawzia. 2016. Observasi Hutan Mangrove di Centigi. Sukagumiwang : Pustaka Pelajar.
ü  Nurjanah. 2016. Observasi Hutan Mangrove di Centigi. Sukagumiwang : Pustaka Pelajar.
ü  Silviyan. 2016. Observasi Hutan Mangrove di Centigi. Sukagumiwang : Pustaka Pelajar.
ü  Sulisyeni, Yeyen. 2016. Observasi Hutan Mangrove di Centigi. Sukagumiwang : Pustaka Pelajar.





































1 komentar:

  1. Bet on Betway online casino in India - KDAPI.com
    The online casino has a wide range of games including roulette, kadangpintar blackjack, poker, baccarat, and baccarat. Betway has become the first online betting site in 인카지노 India, 샌즈카지노

    BalasHapus